Budi DayaTanaman Mawar
Mawar merupakan salah satu tanaman hias berupa herba lengan batang berduri. Mawar mempunyai nama ilmiah Rosa Hybrida dan sering dijuluki sebagai "ratu dari segala bunga karena keindahan dan keharuman bunganya.
Budi daya mawar dilakukan karena mawar banyak digunakan jebagai bunga potong, mawar tabur, dan salah satu bahan kosmetik. lahkan permintaan bunga mawar potong akan meningkat pada lari-hari tertentu, seperti perayaan hari besar (Idul Fitri dan Natal), jeringatan kemerdekaan, dan acara wisuda.
Berdasarkan hal tersebut, budi daya mawar memiliki prospek jsaha yang menjanjikan. Bagaimanakah cara pembudidayaan finaman mawar ini? Lakukan kegiatan berikut supaya Anda mem-kinyai gambaran jelas tentang budi daya tanaman mawar ini.
1. PERSIAPAN PEMBUDIDAYAAN
Persiapan yang harus dilakukan untuk membudidayakan tanaman mawar meliputi penyediaan bibit, media tanam, dan pupuk.
a. Bibit mawar
Bibit mawar merupakan biji yang tersimpan di dalam buahnya. Untuk mendapatkan bibit yang baik, maka biji yang digunakan untuk bibit harus baik. Cara menguji apakah biji tersebut baik atau tidak adalah dengan memasukkannya ke dalam air. Ciri biji yang baik adalah jika dimasukkan ke dalam air akan tenggelam.
Tahapan yang harus dilakukan untuk menyiapkan bibit adalah pemilihan buah dan perlakuan setelah buah matang.
1) Pemilihan Buah
Hal-hal yang harus dilakukan pada saat memilih bibit yaitu sebagai berikut.
a) Pilihlah buah mawar dari tanaman induk yang sudah produktif berbunga dan berasal dari; unggul sesuai dengan yang kita inginkan
b) Petiklah buah mawar tersebut, diutamakan buah mawar yang sudah matang di pohonnya.
2) Perlakuan setelah Buah Matang
Waktu yang diperlukan pada tahapan ini berkisar antara 50-270 hari (tergantung mawarnya). Beberapa perlakuan pada tahapan ini adalah sebagai berikut.
a) Siapkan media semai berupa tanah berhumus dan berpasir dengan perbandingan 1:1.
b) Masukkan media semai tadi ke dalam bak persemaian.
c) Siram media semai dengan air bersih hingga cukup basah (lembap).
d) Tanam buah mawar satu persatu ke dalam media semai hingga cukup terkubur sedalam 0,5-1,(
e) Biarkan buah mawar tersebut sampai kulit luarnya membusuk. Jagalah kondisi media I lembap, beraerasi baik, dan suhu udaranya sekitar 5°C.
3) Teknik Penyemaian Benih
Hal-hal yang harus dilakukan pada saat penyemaian benih adalah sebagai berikut.
a) Ambil biji-biji mawar dari buah yang telah membusuk dalam media semai. Pilih biji-biji m yang berkualitas baik.
b) Cuci biji mawar dengan air bersih, kemudian tiriskan di tempat teduh.
c) Semaikan biji-biji mawar tersebut pada bak persemaian secara merata menurut barisan de jarak antarbaris 5-10 cm. Biji akan berkecambah pada umur empat minggu setelah disem,
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada tahapan ini, hal yang perlu dilakukan meliputi:
a) Menyiram media persemaian mawar secara terus-menerus 1-2 kali sehari
b) Menyapih (menjarangkan) bibit mawar yang sudah cukup besar ke dalam polybag kecil sudah diisi oleh media campuran tanah, pasir, dan pupuk organik dengan perbandingan 1
5) Pemindahan Bibit
Pindahkan bibit mawar yang sudah berumur 22 bulan ke kebun/tempat penanaman yang (permanen).
b. Media tanam
Media tanam mawar berupa tanah yang dilubangi. Penanaman mawar dapat dilakukan di lahan kebun, taman, dan dalam pot. Tata cara penyiapan lahan untuk kebun mawar agak berbeda dengan dalam pot atau polybag.
1) Persiapan
Persiapan yang dilakukan meliputi persiapan untuk pengadaan lahan kebun atau taman dan persiapan untuk pengadaan media dalam pot.
a) Penyiapan lahan kebun/taman
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk penyiapan lahan kebun/taman adalah sebagai berikut.
(a). Lahan untuk kebun/taman mawar dipilih berupa tanah gembur, subur, dan mendapat matahari langsung (terbuka)
(b). Bersihkan lokasi kebun dari rumput-rumput liar, batu, dan kerikil.
b) Penyiapan media dalam pot
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk penyiapan media dalam pot adalah sebagai berikut
(a). Siapkan media tanam berupa tanah subur, pupuk organik (pupuk kandang, kompos, Super TW Plus), dan pasir. Perbandingan komposisi media campuran tanah, pupuk kandang (kompos), dan pasir adalah 1:1:1. Sedangkan perbandingan komposisi campuran 1 dengan Super TW Plus adalah 6:1
(b). Sediakan pot yang ukurannya disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman mawar. Pot yang paling baik adalah pot yang terbuat dari bahan tanah dan tidak dicat.
(c). Siapkan bahan-bahan penunjang lainnya seperti pecahan bata merah, genting, atau arang.
c) Pengisian media tanam ke dalam pot
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengisi media tanam ke dalam pot adalah sebagai berikut.
(a). Lubangi dasar pot untuk membuang kelebihan air.
(b). Basahi pot dengan air hingga cukup basah.
(c). Isikan pecahan bata merah, genting atau arang pada dasar pot setebal +1 cm sampai satu pertiga bagian pot. Usahakan supaya lubang pembuangan air di dasar pot jangan tersumbat.
(d). Isikan humus secara merata setebal ±1 cm di atas lapisan bata merah atau genting.
(e). Isikan media tanam campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:1:1 atau campuran tanah dengan pupuk organik Super TW Plus dengan perbandingan 6:1. Tambahkan sedikit abu dapur. Pengisian media sampai 90% penuh atau 0,5 - 1,0 cm di bawah batas permukaan pot s'ebelah atas. Pot siap ditanami bibit tanaman mawar.
2) Pembukaan Lahan
Setelah bibit tanaman mawar ditanam pada media tanam seperti yang dijelaskan di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembukaan lahan untuk menanam tanaman mawar tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan untuk membuka lahan adalah sebagai berikut.
a) Tanah untuk media tanam dicangkul/dibajak sedalam +30 cm hingga gembur.
b) Keringkan tanah dengan diangin-anginkan selama 15-30 hari agar matang dan bebas dari gas-gas beracun
3) Pembentukan Bedengan
Setelah penyiapan lahan untuk penanaman tanaman mawar telah siap, pindahkan bibit mawar pada lahan tersebut, kemudian buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 100-120 cm dan tinggi 30 cm. Jarak antarbedengan 30-40 cm, sedangkan panjangnya tergantung pada keadaan lahan.
c. Pupuk
Pupuk yang digunakan untuk memupuk tanaman mawar adalah pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) atau pupuk Super TW Plus. Pupuk organik dibutuhkan sekitar 20-30 ton/hektar. Sedangkan pupuk Super TW Plus dibutuhkan sekitar 4-5 ton/hektar.
Pupuk disebarkan dan dicampur secara merata dengan tanah. Sekaligus merapikan lahan (bedengan). Pemberian pupuk organik dilakukan dengan cara dimasukkan (diisikan) ke dalam lubang tanam rata-rata 1-2 kg/tanaman.
2. PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN
Pelaksanaan pembudidayaan tanaman mawar meliputi teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, pencegahan terhadap hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman, cara dan periode panen, sertacara pengemasan.
a. Teknik Penanaman
Beberapa teknik penanaman mawar yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Penentuan Pola Tanaman
Buatlah lubang tanam pada jarak 60x60 cm atau 70x70 cm, tergantung jenis mawar dan kesuburan tanahnya.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Alat yang dibutuhkan untuk membuat lubang adalah sekop melengkung supaya diperole lubang berbentuk kotak. Buatlah lubang dengan ukuran 45x45x45 cm. Kedalaman yang bai yaitu apabila tanaman mawar diletakkan dalam lubang, kedudukan/letak bagian cabang utamany sejajar dengan permukaan tanah.
Lubang ditimbun dengan sub-soil yang dicampur bahan organik (dalam jumlah lebih banyak daripada campuran untuk top soil) dan super fosfat (dapat juga dipakai tepung tulang) 20%. Juml; super fosfat 1,5-2 kg per 10 m2 tanah, tepung tulang 1,5-3 kg per 10 m2. Lubang diisi top soil dan bahan organik sampai membentuk gundukan.
3) Cara Penanaman
Waktu tanam mawar adalah pada awal musim hujan tetapi jika keadaan airnya memadai dapat dilakukan sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar yang ditanam berupa bibit yang berasal dar' polybag.
Cara menanam bibit mawar tersebut adalah sebagai berikut.
a) Siram media dalam polybag yang berisi bibit mawar hingga cukup basah.
b) Angkat polybag kemudian balikkan posisinya sambil ditekuk-tekuk bagian dasarnya agar bibit mawar bersama tanah dan akar-akarnya terlepas (keluar) dari polybag.
c) Tanamkan bibit mawar ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Letakkan bibit mawar tepat di tengah-tengah lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah sampai penuh sambil dipadatkan pelan-pelan
d) Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman mawar hingga cukup basah. Bibit mawar aka langsung segar dan tumbuh tanpa melalui pelayuan atau istirahat dulu.
b. Pemeliharaan Tanaman
Hal-hal yang harus dilakukan untuk memelihara tanaman mawar adalah sebagai berikut.
1) Penyiangan
Penyiangan biasanya dilakukan bersamaan dengan pemupukan supaya dapat menghemat biaya dan tenaga kerja.
2) Pemupukan
Jenis dan dosis (takaran) pupuk yang dianjurkan untuk tanaman mawar adalah pupuk NPK (5-10-5) sebanyak 5 gram/tanaman. Bila pertumbuhan tunas lambat, maka dipupuk NPK dengan perbandingan 10:10:5, bila tangkainya lemah, maka perbandingan pupuk NPK 5:15:5.
Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan pada saat sebelum berbunga, sedang berbunga, dan setelah kuntum bunga layu.
3) Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dan penyiraman dilakukan pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan setelah tanam), dilakukan secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi atau tergantung pada keadaan cuaca dan jenis tanah (media).
Waktu pemberian air yang baik pada pagi dan sore hari, saat suhu udara dan penguapan air dari tanah tidak terlalu tinggi. Cara pengairannya adalah dengan disiram secara merata dengan menggunakan alat bantu embrat (gembor).
c. HAMA DAN PENYAKIT
1) Hama
Beberapa hama yang menyerang mawar antara lain sebagai berikut.
a) Kutu daun (Macrosiphum rosae Linn., Aphids)
Gejala: kutu daun mengisap cairan (sel) tanaman, sehingga menyebabkan gejala abnormal pada daun atau pucuk sehingga daun menjadi keriting/mengkerut.
Pengendalian: menjaga kebersihan (sanitasi) kebun dan disemprot dengan insektisida.
b) Kumbang
Hama kumbang pada mawar adalah dari jenis Chafer (Macrodactylus subspinosus), Fuller (Autoserica castanea), dan Curculio (Rhynchites bicolor).
Gejala: Kumbang memakan daun, tangkai, dan kuntum bunga, sehingga bagian yang diserang menjadi berlubang/rusak.
Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan hama tersebut kemudian disemprot dengan insektisida.
c) Siput berbulu
Gejala: pada stadium larva, menyerang tanaman dengan cara memakan daun sebelah bawah yang menyebabkan daun berlubang sehingga tinggal tulang daun saja.
Pengendalian: merontokkan kepompong yang menempel pada tanaman, dan disemprot dengan insektisida.
d) Thrips
Hama ini berukuran sangat kecil ± 1 mm, berwarna kuning-oranye/kuning kecokelat-cokelatan
Gejala: merusak/mengisap cairan sel tanaman, terutama bunga, daun, dan cabang.
Pengendalian: pemangkasan bagian tanaman yang terserang berat dan disemprot dengan insektisida.
e) Nematoda akar (Meloidogyne sp.)
Nematoda akar ukurannya sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Gejala: menyerang akar tanaman mawar, dapat menembus ke bagian batang sehingga menyebabkan gejala pertumbuhan kerdil, kadang layu (kehilangan kekuatan tumbuh), dan terdapat bintil-bintil pada akar.
Pengendalian: pergiliran tanaman, sterilisasi media tanam, dan menggunakan bahan kimiawi (nematisida).
2) Penyakit
Beberapa penyakit yang menyerang mawar adalah,sebagai berikut.
d) Bercak hitam
Penyebab: cendawan (jamur) Marssonina rosae (Lib.) Lind. ("Black spot").
Gejala: daun bercak hitam-pekat yang tepinya bergerigi.
Pengendalian:
- Pengendalian nonkimiawi: memangkas bagian tanaman yang terkena penyakit dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
- Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Propineb dan Mankozeb pada konsentrasi yang dianjurkan.
e) Karat daun
Penyebab: cendawan (jamur) Phragmidium mucronatum (Pers. ex Pr.) Schlecht.
Gejala: bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada sisi bawah daun.
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Zineb atau Maneb pada konsentrasi yang dianjurkan.
f) Bengkak pangkal batang
Penyebab: bakteri Agrobacterium tumefacien (E.F Sm et Town.) Conn.
Gejala: terjadi pembengkakan pada pangkal batang dekat permukaan tanah, sehingga tanaman menjadi kerdil dan akhirnya mati.
Pengendalian:
- Pengendalian non-kimiawi: mencabut tanaman yang sakit untuk dimusnahkan, dilakukan saat pemeliharaan tanaman (pemangkasan) menggunakan gunting pangkas yang bersih dan steril.
- Pengendalian kimiawi: disemprot oleh bakterisida yang berbahan aktif Streptomisin atau Oksitetrasiklin.
g) Bercak daun
Penyebab: dua patogen, yaitu cendawan Cercospora rosicola Pass, dan Altemaria sp.
Gejala: serangan Cercospora menimbulkan bercak-bercak cokelat pada daun-daun tua, sedang-kan bercak alternaria berwarna kehitam-hitaman.
Pengendalian:
- Pengendalian nonkimiawi: memotong/memetik daun yang sakit untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
- Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang mengandung bahan aktif tembaga (Cu),
h) Busuk bunga
Penyebab: cendawan Botrytis cinerea Pers. Fr.
Gejala: kuntum bunga yang telah membuka membusuk berwarna cokelat, dan berbintil-bintil hitam.
Pengendalian:
- Pengendalian non-kimiawi: membungkus bunga yang mulai mekar dengan kantong kertas minyak/plastik dan penanganan pasca panen bunga sebaik mungkin.
- Pengendalian kimiawi: penyemprotan fungisida yang berbahan aktif Benomil.
d. Cara Dan Periode Panen
Cara panen bunga mawar adalah dengan memotong tangkai bunga pada bagian dasar (pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun. AI at pemotong bunga mawar dapat berupa pisau ataupun gunting pangkas yang tajam, bersih, dan steril. Terapkan konsep keselamatan kerja dalam melakukan kegiatan ini.
e. Pengemasan
Pengemasan mawar dapat dilakukan dengan cara berikut.
1) Ikat bunga yang telah dikelompokkan dan disatukan menjadi suatu ikatan-ikatan. Tiap ikatan berisi 20 tangkai bunga.
2) Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dalam kertas koran/dus karton yang memiliki sirkulasi udara baik.
3) Angkut bunga mawar ke tempat sasaran pasar.
4) Alasi pangkal tangkai bunga dengan kapas basah atau masukkan ke dalam botol plastik berisi air, hal ini dilakukan terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.
5) Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar agar kondisi ruangan alat angkut cukup dingin dan lembap.
Budi daya mawar dilakukan karena mawar banyak digunakan jebagai bunga potong, mawar tabur, dan salah satu bahan kosmetik. lahkan permintaan bunga mawar potong akan meningkat pada lari-hari tertentu, seperti perayaan hari besar (Idul Fitri dan Natal), jeringatan kemerdekaan, dan acara wisuda.
Berdasarkan hal tersebut, budi daya mawar memiliki prospek jsaha yang menjanjikan. Bagaimanakah cara pembudidayaan finaman mawar ini? Lakukan kegiatan berikut supaya Anda mem-kinyai gambaran jelas tentang budi daya tanaman mawar ini.
1. PERSIAPAN PEMBUDIDAYAAN
Persiapan yang harus dilakukan untuk membudidayakan tanaman mawar meliputi penyediaan bibit, media tanam, dan pupuk.
a. Bibit mawar
Bibit mawar merupakan biji yang tersimpan di dalam buahnya. Untuk mendapatkan bibit yang baik, maka biji yang digunakan untuk bibit harus baik. Cara menguji apakah biji tersebut baik atau tidak adalah dengan memasukkannya ke dalam air. Ciri biji yang baik adalah jika dimasukkan ke dalam air akan tenggelam.
Tahapan yang harus dilakukan untuk menyiapkan bibit adalah pemilihan buah dan perlakuan setelah buah matang.
1) Pemilihan Buah
Hal-hal yang harus dilakukan pada saat memilih bibit yaitu sebagai berikut.
a) Pilihlah buah mawar dari tanaman induk yang sudah produktif berbunga dan berasal dari; unggul sesuai dengan yang kita inginkan
b) Petiklah buah mawar tersebut, diutamakan buah mawar yang sudah matang di pohonnya.
2) Perlakuan setelah Buah Matang
Waktu yang diperlukan pada tahapan ini berkisar antara 50-270 hari (tergantung mawarnya). Beberapa perlakuan pada tahapan ini adalah sebagai berikut.
a) Siapkan media semai berupa tanah berhumus dan berpasir dengan perbandingan 1:1.
b) Masukkan media semai tadi ke dalam bak persemaian.
c) Siram media semai dengan air bersih hingga cukup basah (lembap).
d) Tanam buah mawar satu persatu ke dalam media semai hingga cukup terkubur sedalam 0,5-1,(
e) Biarkan buah mawar tersebut sampai kulit luarnya membusuk. Jagalah kondisi media I lembap, beraerasi baik, dan suhu udaranya sekitar 5°C.
3) Teknik Penyemaian Benih
Hal-hal yang harus dilakukan pada saat penyemaian benih adalah sebagai berikut.
a) Ambil biji-biji mawar dari buah yang telah membusuk dalam media semai. Pilih biji-biji m yang berkualitas baik.
b) Cuci biji mawar dengan air bersih, kemudian tiriskan di tempat teduh.
c) Semaikan biji-biji mawar tersebut pada bak persemaian secara merata menurut barisan de jarak antarbaris 5-10 cm. Biji akan berkecambah pada umur empat minggu setelah disem,
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada tahapan ini, hal yang perlu dilakukan meliputi:
a) Menyiram media persemaian mawar secara terus-menerus 1-2 kali sehari
b) Menyapih (menjarangkan) bibit mawar yang sudah cukup besar ke dalam polybag kecil sudah diisi oleh media campuran tanah, pasir, dan pupuk organik dengan perbandingan 1
5) Pemindahan Bibit
Pindahkan bibit mawar yang sudah berumur 22 bulan ke kebun/tempat penanaman yang (permanen).
b. Media tanam
Media tanam mawar berupa tanah yang dilubangi. Penanaman mawar dapat dilakukan di lahan kebun, taman, dan dalam pot. Tata cara penyiapan lahan untuk kebun mawar agak berbeda dengan dalam pot atau polybag.
1) Persiapan
Persiapan yang dilakukan meliputi persiapan untuk pengadaan lahan kebun atau taman dan persiapan untuk pengadaan media dalam pot.
a) Penyiapan lahan kebun/taman
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk penyiapan lahan kebun/taman adalah sebagai berikut.
(a). Lahan untuk kebun/taman mawar dipilih berupa tanah gembur, subur, dan mendapat matahari langsung (terbuka)
(b). Bersihkan lokasi kebun dari rumput-rumput liar, batu, dan kerikil.
b) Penyiapan media dalam pot
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk penyiapan media dalam pot adalah sebagai berikut
(a). Siapkan media tanam berupa tanah subur, pupuk organik (pupuk kandang, kompos, Super TW Plus), dan pasir. Perbandingan komposisi media campuran tanah, pupuk kandang (kompos), dan pasir adalah 1:1:1. Sedangkan perbandingan komposisi campuran 1 dengan Super TW Plus adalah 6:1
(b). Sediakan pot yang ukurannya disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman mawar. Pot yang paling baik adalah pot yang terbuat dari bahan tanah dan tidak dicat.
(c). Siapkan bahan-bahan penunjang lainnya seperti pecahan bata merah, genting, atau arang.
c) Pengisian media tanam ke dalam pot
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengisi media tanam ke dalam pot adalah sebagai berikut.
(a). Lubangi dasar pot untuk membuang kelebihan air.
(b). Basahi pot dengan air hingga cukup basah.
(c). Isikan pecahan bata merah, genting atau arang pada dasar pot setebal +1 cm sampai satu pertiga bagian pot. Usahakan supaya lubang pembuangan air di dasar pot jangan tersumbat.
(d). Isikan humus secara merata setebal ±1 cm di atas lapisan bata merah atau genting.
(e). Isikan media tanam campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:1:1 atau campuran tanah dengan pupuk organik Super TW Plus dengan perbandingan 6:1. Tambahkan sedikit abu dapur. Pengisian media sampai 90% penuh atau 0,5 - 1,0 cm di bawah batas permukaan pot s'ebelah atas. Pot siap ditanami bibit tanaman mawar.
2) Pembukaan Lahan
Setelah bibit tanaman mawar ditanam pada media tanam seperti yang dijelaskan di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembukaan lahan untuk menanam tanaman mawar tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan untuk membuka lahan adalah sebagai berikut.
a) Tanah untuk media tanam dicangkul/dibajak sedalam +30 cm hingga gembur.
b) Keringkan tanah dengan diangin-anginkan selama 15-30 hari agar matang dan bebas dari gas-gas beracun
3) Pembentukan Bedengan
Setelah penyiapan lahan untuk penanaman tanaman mawar telah siap, pindahkan bibit mawar pada lahan tersebut, kemudian buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 100-120 cm dan tinggi 30 cm. Jarak antarbedengan 30-40 cm, sedangkan panjangnya tergantung pada keadaan lahan.
c. Pupuk
Pupuk yang digunakan untuk memupuk tanaman mawar adalah pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) atau pupuk Super TW Plus. Pupuk organik dibutuhkan sekitar 20-30 ton/hektar. Sedangkan pupuk Super TW Plus dibutuhkan sekitar 4-5 ton/hektar.
Pupuk disebarkan dan dicampur secara merata dengan tanah. Sekaligus merapikan lahan (bedengan). Pemberian pupuk organik dilakukan dengan cara dimasukkan (diisikan) ke dalam lubang tanam rata-rata 1-2 kg/tanaman.
2. PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN
Pelaksanaan pembudidayaan tanaman mawar meliputi teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, pencegahan terhadap hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman, cara dan periode panen, sertacara pengemasan.
a. Teknik Penanaman
Beberapa teknik penanaman mawar yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Penentuan Pola Tanaman
Buatlah lubang tanam pada jarak 60x60 cm atau 70x70 cm, tergantung jenis mawar dan kesuburan tanahnya.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Alat yang dibutuhkan untuk membuat lubang adalah sekop melengkung supaya diperole lubang berbentuk kotak. Buatlah lubang dengan ukuran 45x45x45 cm. Kedalaman yang bai yaitu apabila tanaman mawar diletakkan dalam lubang, kedudukan/letak bagian cabang utamany sejajar dengan permukaan tanah.
Lubang ditimbun dengan sub-soil yang dicampur bahan organik (dalam jumlah lebih banyak daripada campuran untuk top soil) dan super fosfat (dapat juga dipakai tepung tulang) 20%. Juml; super fosfat 1,5-2 kg per 10 m2 tanah, tepung tulang 1,5-3 kg per 10 m2. Lubang diisi top soil dan bahan organik sampai membentuk gundukan.
3) Cara Penanaman
Waktu tanam mawar adalah pada awal musim hujan tetapi jika keadaan airnya memadai dapat dilakukan sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar yang ditanam berupa bibit yang berasal dar' polybag.
Cara menanam bibit mawar tersebut adalah sebagai berikut.
a) Siram media dalam polybag yang berisi bibit mawar hingga cukup basah.
b) Angkat polybag kemudian balikkan posisinya sambil ditekuk-tekuk bagian dasarnya agar bibit mawar bersama tanah dan akar-akarnya terlepas (keluar) dari polybag.
c) Tanamkan bibit mawar ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Letakkan bibit mawar tepat di tengah-tengah lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah sampai penuh sambil dipadatkan pelan-pelan
d) Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman mawar hingga cukup basah. Bibit mawar aka langsung segar dan tumbuh tanpa melalui pelayuan atau istirahat dulu.
b. Pemeliharaan Tanaman
Hal-hal yang harus dilakukan untuk memelihara tanaman mawar adalah sebagai berikut.
1) Penyiangan
Penyiangan biasanya dilakukan bersamaan dengan pemupukan supaya dapat menghemat biaya dan tenaga kerja.
2) Pemupukan
Jenis dan dosis (takaran) pupuk yang dianjurkan untuk tanaman mawar adalah pupuk NPK (5-10-5) sebanyak 5 gram/tanaman. Bila pertumbuhan tunas lambat, maka dipupuk NPK dengan perbandingan 10:10:5, bila tangkainya lemah, maka perbandingan pupuk NPK 5:15:5.
Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan pada saat sebelum berbunga, sedang berbunga, dan setelah kuntum bunga layu.
3) Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dan penyiraman dilakukan pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan setelah tanam), dilakukan secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi atau tergantung pada keadaan cuaca dan jenis tanah (media).
Waktu pemberian air yang baik pada pagi dan sore hari, saat suhu udara dan penguapan air dari tanah tidak terlalu tinggi. Cara pengairannya adalah dengan disiram secara merata dengan menggunakan alat bantu embrat (gembor).
c. HAMA DAN PENYAKIT
1) Hama
Beberapa hama yang menyerang mawar antara lain sebagai berikut.
a) Kutu daun (Macrosiphum rosae Linn., Aphids)
Gejala: kutu daun mengisap cairan (sel) tanaman, sehingga menyebabkan gejala abnormal pada daun atau pucuk sehingga daun menjadi keriting/mengkerut.
Pengendalian: menjaga kebersihan (sanitasi) kebun dan disemprot dengan insektisida.
b) Kumbang
Hama kumbang pada mawar adalah dari jenis Chafer (Macrodactylus subspinosus), Fuller (Autoserica castanea), dan Curculio (Rhynchites bicolor).
Gejala: Kumbang memakan daun, tangkai, dan kuntum bunga, sehingga bagian yang diserang menjadi berlubang/rusak.
Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan hama tersebut kemudian disemprot dengan insektisida.
c) Siput berbulu
Gejala: pada stadium larva, menyerang tanaman dengan cara memakan daun sebelah bawah yang menyebabkan daun berlubang sehingga tinggal tulang daun saja.
Pengendalian: merontokkan kepompong yang menempel pada tanaman, dan disemprot dengan insektisida.
d) Thrips
Hama ini berukuran sangat kecil ± 1 mm, berwarna kuning-oranye/kuning kecokelat-cokelatan
Gejala: merusak/mengisap cairan sel tanaman, terutama bunga, daun, dan cabang.
Pengendalian: pemangkasan bagian tanaman yang terserang berat dan disemprot dengan insektisida.
e) Nematoda akar (Meloidogyne sp.)
Nematoda akar ukurannya sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Gejala: menyerang akar tanaman mawar, dapat menembus ke bagian batang sehingga menyebabkan gejala pertumbuhan kerdil, kadang layu (kehilangan kekuatan tumbuh), dan terdapat bintil-bintil pada akar.
Pengendalian: pergiliran tanaman, sterilisasi media tanam, dan menggunakan bahan kimiawi (nematisida).
2) Penyakit
Beberapa penyakit yang menyerang mawar adalah,sebagai berikut.
d) Bercak hitam
Penyebab: cendawan (jamur) Marssonina rosae (Lib.) Lind. ("Black spot").
Gejala: daun bercak hitam-pekat yang tepinya bergerigi.
Pengendalian:
- Pengendalian nonkimiawi: memangkas bagian tanaman yang terkena penyakit dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
- Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Propineb dan Mankozeb pada konsentrasi yang dianjurkan.
e) Karat daun
Penyebab: cendawan (jamur) Phragmidium mucronatum (Pers. ex Pr.) Schlecht.
Gejala: bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada sisi bawah daun.
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Zineb atau Maneb pada konsentrasi yang dianjurkan.
f) Bengkak pangkal batang
Penyebab: bakteri Agrobacterium tumefacien (E.F Sm et Town.) Conn.
Gejala: terjadi pembengkakan pada pangkal batang dekat permukaan tanah, sehingga tanaman menjadi kerdil dan akhirnya mati.
Pengendalian:
- Pengendalian non-kimiawi: mencabut tanaman yang sakit untuk dimusnahkan, dilakukan saat pemeliharaan tanaman (pemangkasan) menggunakan gunting pangkas yang bersih dan steril.
- Pengendalian kimiawi: disemprot oleh bakterisida yang berbahan aktif Streptomisin atau Oksitetrasiklin.
g) Bercak daun
Penyebab: dua patogen, yaitu cendawan Cercospora rosicola Pass, dan Altemaria sp.
Gejala: serangan Cercospora menimbulkan bercak-bercak cokelat pada daun-daun tua, sedang-kan bercak alternaria berwarna kehitam-hitaman.
Pengendalian:
- Pengendalian nonkimiawi: memotong/memetik daun yang sakit untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
- Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang mengandung bahan aktif tembaga (Cu),
h) Busuk bunga
Penyebab: cendawan Botrytis cinerea Pers. Fr.
Gejala: kuntum bunga yang telah membuka membusuk berwarna cokelat, dan berbintil-bintil hitam.
Pengendalian:
- Pengendalian non-kimiawi: membungkus bunga yang mulai mekar dengan kantong kertas minyak/plastik dan penanganan pasca panen bunga sebaik mungkin.
- Pengendalian kimiawi: penyemprotan fungisida yang berbahan aktif Benomil.
d. Cara Dan Periode Panen
Cara panen bunga mawar adalah dengan memotong tangkai bunga pada bagian dasar (pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun. AI at pemotong bunga mawar dapat berupa pisau ataupun gunting pangkas yang tajam, bersih, dan steril. Terapkan konsep keselamatan kerja dalam melakukan kegiatan ini.
e. Pengemasan
Pengemasan mawar dapat dilakukan dengan cara berikut.
1) Ikat bunga yang telah dikelompokkan dan disatukan menjadi suatu ikatan-ikatan. Tiap ikatan berisi 20 tangkai bunga.
2) Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dalam kertas koran/dus karton yang memiliki sirkulasi udara baik.
3) Angkut bunga mawar ke tempat sasaran pasar.
4) Alasi pangkal tangkai bunga dengan kapas basah atau masukkan ke dalam botol plastik berisi air, hal ini dilakukan terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.
5) Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar agar kondisi ruangan alat angkut cukup dingin dan lembap.
Posting Komentar