Di
Brunei tu raja tidak boleh lalim dan rakyat tidak boleh durhaka. Semua
harus bisa bahasa Melayu. Tu cina-cina dan berbagai bangsa yang ingin
berkongsi di kerajaan kami harus bisa bahasa Melayu, ada tes untuk
mereka. Sekolah, kesehatan itu percumah (gratis). Bila ada yang masuk
Islam, raja menghadiahinya 1000 ringgit (ringgit Brunai 2x lipat ringgit
Malaysia) dan dihadiahi berhaji dengan percumah.
Agama bermacam-macam ada dan dilindungi tapi dilarang menyebarkannya.
Tiga ratus ribuan rakyat kami dan 90% Islam. Alhamdulillah kami makmur.
Aksara Jawi (arab pegon; arab gundul) dipakai sampai sekarang,
diwariskan di sekolah dan di majlis-majlis. Untuk nama lembaga dan jalan
digunakan dua aksara tiga bahasa, Arab (pegon), Melayu, dan Inggris.
(Dr. Muh Malayong-Majlis Tinggi Islam Baraja Brunai).
Posting Komentar